Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Aliran Rasa Game Level 8

Melalui 10 hari tantangan di game level ini bukanlah hal yang mudah. Dari mulai mengajarkan pembagian 3 pos untuk uang saku, mengajari anak-anak supaya hemat, mengajari anak-anak arti bersabar dengan tidak langsung mengabulkan keinginan mereka, mengajarkan anak-anak untuk bersyukur atas apa-apa yang dimiliki sekarang, mengajarkan anak untuk membedakan keinginan dan kebutuhan, dan banyak lagi hal lainnya. Saya pribadi dibesarkan di keluarga yang membiasakan untuk menabung dan memakai suatu barang dengan baik hingga tidak bisa digunakan lagi baru membeli barang yang baru.  Hal ini terbawa hingga sekarang, saya hanya memiliki 2 sendal untuk sehari -hari dan untuk bepergian. Tapi entah kenapa saya tidak terbiasa melakukan hal yang sama kepada anak-anak. Jadi, di game level kali ini saya benar-benar belajar lebih banyak bersama anak-anak untuk masa depan finansial #aliranrasa #gamelevel8

Day 10. Angpau Lebaran Jangan diborosin

Sebentar lagi lebaran. Seperti biasa Varah menunggu-nunggu angpau lebaran dari om dari mama, uti serta om dan tantenya. Saya mengingatkan varah, agar uang yang didapat nanti tetap dibagi untuk 3 macam, infaq, menabung dan jajan. Tidak bole langsung dihabiskan semua. Varah pun protes seketika,"Yaaa... kok gitu sih maa...?!" "Mama sedih kalo liat kak Varah langsung shopping setelah lebaran dan uang kak varah langsung habis, gak keliatan bentuknya. Cuma dipake buat beli slime, squishy, masker & jajan." "Ya itu kan uangku sendiri, ma...ya terserah aku dong, mau pake buat apa." "Iyaa kak, boleh kamu pake belanja, setelah kamu bagi di 3 pos tadi yaa..." "Uuuuh, sedikit dong nanti aku belanja nya" "Ya kamu sebelum belanja, dipikirin dulu di rumah butuhnya apa. Jangan apa kata nanti aja. Begitu nyampe mall, laper mata deh, lalu abis duitnya... dosa loh nak, boros bgitu..." "Dulu uang lebaranku kuabisin buat beli sepe

Day 9. Wah uang mama banyak bangett 😀

Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Sebagai seorang ibu sekaligus manajer keuangan keluarga, setiap bulan saya mendapat uang bulanan sekian rupiah dari pakSu untuk pengeluaran bulanan. Saya sudah membuat Rencana Anggaran Belanja Bulanan, jadi tiap kali menerima uang dari pakSu, langsung saya masukkan ke dalam amplop sesuai anggaran belanja tadi. Pernah suatu ketika varah bertanya, "waah uang mama banyak bangeet, mama dikasi papa uang berapa sebulan 😀? " Ato pertanyaan lain, "Kenapa pake diamplopin begini, ma?" Pertanyaan pertama cuma kujawab,"Adaaa deeh, mau tauuu aja siii kamuuu 😛 Dikasi papa sesuai kebutuhan mama buat bayar-bayar kebutuhan rumah dan bayar-bayar sekolah, kakak...." Jawaban pertanyaan kedua, adalah untuk memudahkan sewaktu mau membayar sesuatu. Karena sudah diklasifikasi di amplop, mama bisa memastikan bahwa semua yang harus dibayar, dan semua kebutuhan utama, sudah ada dananya. Kalo enggak di amplopin, mama sering merasa uang m

Day 8. Gesek kartu kredit aja dong, ma....

Saya bukan termasuk orang yang anti punya kartu kredit. Karena menurut saya, gak ada yang salah dengan memiliki kartu kredit selama pemakainya menggunakan kartu kredit dengan bijak. Memakai dengan bijak berarti, ketika kita akan berhutang dengan kartu kredit, kita juga harus menghitung kemampuan kita dalam membayarnya di kemudian hari. Selalu lunasi tagihan kartu kredit dan tagihan-tagihan lain tepat pada waktunya. Jangan sekali-sekali berhutang diluar kemampuan kita. Setahun yang lalu, kak varah pernah meminta dibelikan sepatu baru karena sepatu lamanya udah sempit. " Akhir bulan ya, tunggu papa gajian lagi..." jawabku "Yah maa, masi lama dong akhir bulan, masi 2 minggu lagi..." protes varah "Ya gimana lagi. Mama lagi gak punya uang lebih sekarang. Uangnya mama udah pas buat belanja sehari-hari aja kak..." "Gesek kartu kredit aja dong ma... kan bisa...!" "Bisa sih, tapi nanti kena bunga 3%. Jatuhnya harga sepatunya lebih maha

Day 7. Belajar Hidup Sederhana

Belajar hidup sederhana. Sepertinya terlihat simpel, namun butuh usaha yang ekstra dalam penerapannya. Konsistensi terhadap diri sendiri supaya tidak tergoda belanja ini itu kalo sedang ada uang lebih. Pun jika kita ingin mengajari anak-anak hidup sederhana. Butuh kerjasama dari kedua orangtua. Kali ini yang mau aku bahas adalah AC. Dulu banget pas awal menikah, cuma pakai kipas angin. Lalu ketika anak kedua lahir, varah, mulai beli AC karena sering demam karena masuk angin. Setelah varah usia TK, varah mulai tidur bareng kak cya. Di kamar kak cya tidak ada AC. Dan mulailah muncul kebutuhan tuk beli satu AC lagi. Karena varah tidak bisa tidur tanpa AC. Dari sini, muncul beberapa keprihatinan saya, yang pertama kalo mudik gimana ya, padahal di rumah mbahkung dan mbahuti nya gak ada AC. Yang kedua tagihan listrik pasti bertambah. Saya mencoba berbicara dengan anak-anak. It's ok di rumah ada AC. Tetapi jika kita menginap di tempat lain, tolong hormati tuan rumah dan jangan meng

Day 6. Belanja ke minimarket

Mendidik Anak Cerdas Finansial Hari ini veena dan kak varah ngikutin mama belanja ke minimarket Kak Varah mau beli nutrisari, dan veena mau beli rumput laut sama snack satu lagi entah apa, nanti milih disana katanya. Aku rencananya mau beli sabut cuci piring dan deterjen cuci baju. Sesampainya di minimarket, veena berhenti di rak shampo anak dan bilang,"Ma aku mau ini ya..." pinta veena "Nanti yaa, kalo shampo yang di rumah sudah habis. Yang di rumah masih ada, kan?" "Iya masi ma... aku emang minta belinya namti kalo udah habis yang di rumah, ini cuma ngasi tau mama aja, aku mau shampo yang ini lain kali." Veena menjelaskan "Okeee..." #day6 #kuliahBunsayIIP #Tantangan10hari #GameLevel8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #cerdasFinansial #veenastory

Day 5. Kak Cya pengen beli nasi uduk.

Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini "Maaa... mau nasi uduk dong! Beliin ya ma..." pinta kak cya. "Maaf kak cy, enggak ya... di rumah masi ada makanan, kan mbak udah masak tadi. Kalo cya pengen nasi uduk, besok dibikinin deh." "Enggak mau yang bikin sendiri, aku kepengen yang beli...!" Jawab kak cya masi merajuk "Begini ya kak, kalo kamu tetep mau nasi uduk yang beli, boleh, tapi enggak sekarang. Nanti tunggu pas wiken ya. Nanti kan mbak libur, mama enggak masak dulu. Kalo kita beli nasi uduk sekarang, nanti makanan yang udah dimasak hari ini jadi mubadzir. Gak baik buang-buang makanan, kak... Diluar sana masi banyak anak-anak yang kelaparan dan gak bisa makan 3x sehari. ngerti kak?" "Yaudah, beneran loh yaa... mama jangan masak nanti wiken..." #day5 #kuliahBunsayIIP #Tantangan10hari #GameLevel8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #cerdasFinansial #cyastory

Day 4. Memanfaatkan Yang Ada

Kak varah mau pentas akhir tahun. Dan kebagian peran hewan yang kostumnya kaos dan celana polos dengan warna senada. Mama menawarkan kak varah untuk memanfaatkan legging /celan jogger dan kaos manset yang sudah ada. Misal, di rumah ada kaos manset hijau, coklat dan ungu. Jika kak varah mau memilih salah satu kaos tersebut, kita tinggal beli celana nya saja yang sewarna. Atau, ada celana jogger hitam dan biru donker, kita tinggal beli kaos dengan warna senada. Tapi kak varah maunya kostum berwarna kunyit. Mama menjelaskan lagi ke kak varah, manfaatkan yang sudah ada saja kak. Sayang mubadzir karena cuma dipake satu kali saja untuk pentas ini. Kak varah gak langsung menjawab, hanya diam mendengar penjelasanku. Lalu beberapa saat kemudian... "yasudah aku mau beli legging merah aja, kan aku udah punya kaos manset merah. " 😊 alhamdulillah #day4 #kuliahBunsayIIP #Tantangan10hari #GameLevel8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #cerdasFinansial #varahstory

Day 3. Varah dan Ghita berjualan

Ini cerita tentang kak varah setahun yang lalu.... di waktu itu, kantin sehat yang menjual makanan buka di hari senin sampai kamis. Hari jumat kantin sehat libur karena sekolah pulang lebih cepat. Nah, di hari jumat inilah, beberapa anak mengambil kesempatan berjualan makanan ke teman-temannya. Kak varah tidak tertarik berjualan makanan karena, kalo tidak habis nanti gak balik modal katanya. Lalu kak varah bekerja sama dengan temannya ghita, mengumpulkan modal dan berjualan alat tulis. Pembelinya adalah teman sekelas, adik kelas, maupun uncle dan miss (guru mereka). Jualan mereka cukup laris. Varah dan ghita rajin mencatat berapa uang yang mereka gunakan untuk belanja barang, dan berapa banyak barang yang laku. Sehingga bisa ketahuan profit atau tidaknya. Kadangkala aku bertanya, kak uang saku mu masih ada? Abis sih ma, tapi aku masi punya uang bagi hasil untungnya jualanku. 😍 Namun setelah beberapa saat, mulai ada yang ikut berjualan alat tulis seperti mereka, muncul kompetitor

Day 2. Kalo hilang ya sudah, beli lagi aja !

Kalo hilang ya udah deek, nanti beli lagi ajaa...!" Kata kak varah menenangkan dek veena yang sedang menangis. Astaghfirullahal adziim... Makjleb banget... !! sepertinya aku sering mengucapkan kalimat pintas seperti itu, sampai kak varah fasih menirukan. Ya Allah 😣 sediihnya... Aku langsung menegur kak varah sambil memberi penjelasan ke dek veena, "Kak varah enggak boleh begitu. Masa dikit- dikit beli lagi, ayo bantuin cari dulu spidolnya..." " Tadi aku udah bantu nyari, ma... tapi gak adaaa... " kata kak varah "Dek veena tadi pake spidolnya dimana? Kok bisa tiba-tiba gak ada? " tanyaku "Ya disini di depan sofa. Mungkin tadi ada yang gak sengaja nendang spidol ungu nya pas lewat. Dari tadi kan banyak yang mondar-mandir." Dek veena menjelaskan sambil sesenggukan. Aku peluk veena dulu sampai tenang, lalu kujelaskan, "Veena kalo pakai sesuatu dijaga yang baik ya, karena belom tentu suatu barang yang veena hilangkan ada

Day 1. Perkenalan Konsep Uang Saku bukan Uang Jajan

Hari ini mama ngenalin konsep uang saku ke kak cya dan kak varah. Mama menjelaskan bahwa mulai sekarang, uang mingguan tidak disebut uang jajan lagi, karena peruntukannya tidak hanya untuk jajan. Melainkan dibagi untuk 3 hal, yaitu infaq, jajan dan menabung. Kak varah pun komen, " yaelah ma, kan sama aja... nanti juga ujung-ujungnya uang tabungan juga dipake 'jajan' mainan kalo uangnya udah banyak 😅 " "Yah gpp kak varah, kan dikumpulin dulu uangnya... gak langsung diabisin buat kamu beli stationery ato kak cya langsung wusshh jajan ke ind*m***. Iya apa iyaaa?" "Yaudaaah... ngertiiii" jawab anak-anak "Uang infaq beneran loh yaa, jgn dipake buat beli jajan. Sisihin dulu diamplop. Nanti hari jumat infaq in." Mama nyerocos lagi masi gak percaya an ama anak sndiri 😅😆 #kuliahBunsayIIP #Tantangan10hari #GameLevel8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #cerdasFinansial