My Learning Journey

Masih baru banget di dunia sejuta cinta. Ketika dapet tugas pengikat makna kali ini, saya gak kunjung mengerjakan karena merasa belom pernah terlibat secara langsung dengan lembaga sosial. Biasanya aku cuma turut serta berdonasi uang apabila ada teman yang menyodorkan suatu project ato permintaan donasi. Itupun jumlah yang di donasikan masih terhitung kecil sekali. 😅 Untuk wawancara secara langsung ke suatu lembaga sosial, saat ini tidak memungkinkan, karena beberapa alasan. Dan alhamdulillah tiba-tiba teringat dengan seorang teman kuliah yang tinggal di Pare, bu lovieta. Beliau punya suatu lembaga sosial yang aku lupa namanya. Bu lovie ini mengajak anak-anak di sekitar tempat tinggal nya untuk berternak ayam petelur dan budidaya jamur tiram. Harapan nya, telor-telor tersebut sebagian bisa dijual untuk menambah penghasilan anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. ~Kurasa, ini termasuk filanthropi yaa 💕 Lalu, dua kali dalam satu tahun, disaat panen banyak telur, bu lovie bia

Sudah cukup lama, punya masalah dengan si embak dirumah yang kerjaan setrikaan nya gak pernah beres. Numpuuuuk terus. Udah ditegur, dan dikasih tau, jika dapet libur 1 hari dalam 1 minggu, maka setiap hari harus setrika minimal sekian baju. Supaya gak semakin numpuk macem gunung itu setrikaan. Saran dan teguran sepertinya sudah enggak mempan buat si embak. Mau dibrentiin saja kah? Gak mungkin. Si mbak masih ada tanggungan pinjaman lunak ke aku. Aku mencoba introspeksi, apakah beban kerja si embak terlalu berat di rumah?! 🤔 Seharusnya enggak, karena di rumah aku juga bantuin masak, beberes dan anter jemput. Sampai akhirnya suatu saat, ketemu dengan bunda fira dan kita ngobrol-ngobrol tentang aRT. Selidik punya selidik... ternyata embaknya dia yg lama gajinyaa 2.7jt tapi udah resign,  sementara embak yg baru gajinya 2.3jt. Denger 2 koma sekian, aku otomatis ber oooo 😯 sambil bengong. Berarti si embak di rmh masih termasuk murah ya, masih kisaran 1.7jt setelah kerja 2 tahun. Pa